Tahukah kamu kalau penyakit Tuberkolosis (TBC) yang menyerang anak ternyata berbeda dengan TBC pada orang dewasa? TBC pada anak masi sulit untuk diidentifikasi dibandingkan dengan pengidentifikasian TBC pada orang tua.
TBC adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami batuk terus menerus, apalagi batuknya juga disertai dengan dahak.
Virus TBC dapat menular melalui udara, atau lebih tepatnya melalui percikan dahak yang sampai ke orang lain. Anak-anak memang lebih mudah untuk tertular penyakit ini kalau orang dewasa yang sudah terinfeksi sedang ada di dekat atau sekitar mereka. Sayangnya, tak semua gejala umum mengenai penyakit ini yang ditunjukkan oleh anak menyatakan bahwa anak positif terjangkit penyakit ini. Hal inilah yang membuat banyak anak yang terkena virus TBC jadi terlambat untuk ditangani.
Ada beberapa gejala umum yang bisa kelihatan waktu anak terserang virus, contohnya, demam tinggi. Anak mengalami demam tinggi, lalu sembuh, kemudian demam lagi dan sembuh lagi selama berulang-ulang dalam kurun waktu yang relatif lama. Selain itu, anak juga menunjukkan penurunan berat badan. Dan terakhir, anak juga terserang batuk selama jangka waktu lebih dari tiga minggu.
Perbedaan lain TBC yang menyerang anak adalah kalau penyakit ini tidak menular ke anak yang lain. Yang membuat lebih menakutkan, virus TBC yang menyerang anak ini sangat rawan untuk menyebar tak hanya di sekitar sistem pernapasan, tapi juga menyerang tulang, mata, dan otak. Jika sudah menyerang otak, anak bisa mengalami cacat, tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan normal dan juga mengalami kesulitan jika bicara.
Penanganan TBC pada anak hampir sama dengan apa yang dilakukan ke orang dewasa. Anak diberikan pengobatan dalam jangka waktu enam bulan. Hal lain yang perlu diperbaiki adalah kondisi lingkungan yang ada di sekitar anak agar dapat lebih higienis dan menyehatkan bagi anak.
baca Faktor Penyebab Anak Susah Gemuk baca disini : http://on.fb.me/1sr9gxz